.

blog ini tempatku menumpahkan sampah dan uneg2 dalam pikiranku... hadir mengalir dan tercipta mengikuti alur kehidupanku...

Thursday, March 19, 2009

Antara Keadilan dan Realita


Beberapa waktu lalu saya hanyalah saya, saya yang menjalani hidup apa adanya...
seperti kebanyakan orang bermimpi duduk di satu kantor pemerintahan, yah sederhananya ingin merubah hidup di tengah sulitnya pekerjaan.
awal percobaan tahun 2007 mendaftar di kota bantaeng tapi yah yang masih amatiran, dari sekian banyak soal hanya 30% yang terisi...
perasaan gondok, dah setengah mati berusaha tapi kegagalan di depan mata.
hmmm nga berenti mengulang kegagalan masa lalu, saya ikut tes lagi di pengadilan tinggi agama, lalu kemudian mengikuti tes untuk formasi umum di kota jeneponto...
alhamdulillah hasilnya bersambut, pengumuman hasil tes cpns di jeneponto keluar.
lulus di urutan ke 4 membuat saya merasakan perasaan yang sulit di gambarkan...
tak lama berselang setelah segala pengurusan berkas selesai sayapun di telepon dari pengadilan yang mengatakan kalau saya juga lulus di urutan ke 4 juga....
dalam hati begitu banyak rejeki yang saya terima, besar benar kuasa Allah dengan segala keputusannya.

Indah bukan...? segalanya terdengar begitu sederhana dan mengalir begitu saja....
tapi siapa yang tau kisah dibalik kebahagian itu?
yah pastinya memang cuma saya dan pelaku yang berhubungan dengan saya pada saat itu...
sedikit cerita dari pahitnya perjalanan sebelum semua itu terjadi...

satu hari ketika sedang duduk santai, saya mendapat informasi dari seorang teman tentang penerimaan di pengadilan tinggi. awalnya saya sangat pesimis, namun teman itu nga berenti memaksa untuk mencoba hingga akhirnya sayapun terbujuk...
saat itu saya masih bekerja di sebuah yayasan swasta.
mulailah hari setelahnya saya mengurus berkas, mulai dari surat sehat, kelakuan baik dll. sungguh melelahkan, tidak hanya menguras waktu dan tenaga tapi juga isi kantong yang tidak seberapa ini.
hingga satu hari sebelum tes saya harus lembur di kantor hanya untuk mendownload contoh soal-soal tes cpns, membacanya setelahnya dan istirahat kemudiannya.
keesokan hari siaplah saya dengan segala perlengkapan mulai dari papan tes hingga pinsil dan penghapus.
saat tes berlangsung semuanya terasa begitu lancar-lancar saja, mengisi yang mudah dan membelakangkan yang sulit sampai semua terselesaikan.
hingga waktu terlewati dan pulang kembali kerumah.
waktu berjalan...
mulailah pengumuman penerimaan tes cpns formasi umum, informasi yang saya dapat dari seorang yang dekat membuat saya bersemangat, karena formasi untuk jurusanku dibutuhkan 6 orang di jeneponto.
mulailah saya sibuk lagi mengurus, tapi untuk penerimaan di daerah ini tidak di persulit karena hanya membutuhkan lamaran dan ijazah saja.
saat itu pergi ke jeneponto dengan ongkos yang separuh nafas ditambah menaiki kendaraan yang dipaksa untuk meroda sekian jauhnya di tengah teriknya matahari.
perjalanan sungguh sangat melelahkan, sesampainya sayapun memasukkan lamaran di kantor pos yang untungnya dibantu seseorang yang dekat, yang juga terdaftar sebagai pegawai pemerintahan di jeneponto.
waktu menunggupun berlangsung, mulai dari membaca contoh-contoh soal cpns sampai semedi udah semua kali saya lakukan. entah kenapa saya terasa bersemangat sekali.
beberapa lama kemudian sayapun harus kembali ke jeneponto untuk mengambil kartu tes, tapi cuaca sangat tidak bersahabat, karena mulai dari berangkat sampai di tujuan, hujan tidak berhenti menghujani tubuh yang selama 3 jam berada dibawahnya. sesampai disana nasib juga tidak memihak karena kartu itu tidak saya dapatkan dikarenakan orang yang memegangnya sudah keluar kantor. dengan tubuh letih sayapun kembali pulang dengan hujan yang masi dengan derasnya membuat kulit terasa sperti berumur 70 tahun alias keriput.
ke esokannya saya kembali lagi k jeneponto dengan kondisi yang sama dan tanpa hasil juga.
menyerah hingga pada akhirnya kartu itu saya dapatkan pada hari H pelaksanaan tes dan tespun terlalui walaupun sebelumnya saya harus berangkat jam 4 subuh hanya agar dapat sampai tepat waktu karena tes pada pukul 8 pagi. dengan situasi hujan karena memang saat itu musim hujan dan berteduh di mesjid merenungi nasib sambil membaca-baca kembali soal-soal contoh itu.

waktupun kembali berjalan dan pada saat saya dinyatakan lulus, akhirnya saya harus kesana sebanyak 3 kali hanya untuk mengurus berkas kelengkapan, waktu tenaga dan kocekpun sangat terkuras, karena semua itu butuh biaya.
begitupun setelah pengumuman dari pengadilan tinggipun itu berulang...
yang pada akhirnya saya mengundurkan diri di jeneponto dan menetapkan untuk memilih pengadilan berdasarkan saran dari orang-orang terdekat.

untuk orang terdekat... "denta", terima kasih karena masih menjadi yang terbaik buat saya. meski dengan segala masalah yang sudah ada, ikhlas hati tidak berhenti bersukur.
bibir bisa berucap namun hati tidak akan berbohong.
karena tanpa sebab akibatpun tidak akan ada.
hikmahnya sangat berlimpah buat saya.
terima kasih...

0 comments: